Kangen buka
blog lagi, sepertinya aku akan pindah blog deh. Aku harus mengurus semuanya,
Mengulang kembali dari awal, dan menatanya agar menjadi rumah yang nyaman buat
semuanya. Aku akan pindah, hehehe. Suasana yang ku dapat membuatku harus
mengubah persepsi lagi. Greenkost, dimana orang yang paling normal justru
dibilang paling aneh. Kampus, dimana orang – orang berlomba paling pagi untuk
dapat kursi depan. Laboratorium, dimana orang yang memasukinya akan pusing 7
keliling, baik karena isinya maupun laporannya. Sekret, dimana para lelaki akan
nyaman untuk merokok sepuasnya. Rumah, dimana isinya telah berubah namun tetap
dirindukan.
Teman –
temanku punya dua sisi ekstrem, mereka terlalu dalam memasuki duniaku, atau
hanya sekedar angin lalu. Memang di kehidupanku yang sebelumnya, tipikal
tersebut ada. Hanya saja, aku bersyukur. Aku tak merasakan sakit yang sangat
dalam meskipun keinginan untuk menjadi butiran debu tetap ada.
Untuk
tipikal yang pertama, aku malah jadi lebih sayang sama mereka dibandingkan
dengan pacarku sendiri. Terkadang, saking sayangnya, aku jadi terlalu sensitif
kalau sedikit dikecewakan mereka.
Terkadang, aku tak tega untuk meninggalkan mereka. Efeknya, aku jadi
susah sendiri, trus kesel deh. Tapi biarpun begitu, aku tetap saja membela
mereka. Ckck.
Untuk
tipikal kedua, aku udah nggak peduli. Aku sudah pernah merasakannya. Memang aku
bisa sampai menangis memikirkan mereka. Gimana nggak? mereka tak pernah
mengecek apakah ada temannya yang tertinggal atau nggak. Salahku juga sih yang
lambat dan cuek. Aku juga udah biasa ditinggal sendiri. Sudah mengetahui
pahitnya dan sekarang aku bersyukur dengan kesendirian itu. Aku jadi nggak
punya beban lagi.
Kampus juga
sudah berbeda jauh dengan yang lama. Jika dulu aku bisa ahli tanpa mencatat dan
sedikit belajar, sekarang aku tak bisa meelakukannya lagi. Minimal aku harus
mempersiapkan 6 jam belajar sebelum ujian. Apalagi aku sudah tingkat dua,
dimana praktek menjadi makanan sehari – hari. Oke sih, kalo cuma sekedar
praktek, tapi kita arus tau prinsip dan cara kerja sebelum masuk pula. Belum
lagi ujian praktek dimana kita harus mereview semuanya. Wah, kalo nggak fokus,
tamatlah sudah.
Orang tuaku
juga sudah sedikit berbeda, jika kupikir – pikir, mereka lebih gaul dari
sebelumnya, yah meskipun bertambah tua dan lelah juga. Mereka lebih membebaskan
diriku dalam segala hal. Seperti teman lah, istilahnya. Adikku? dia frenemy
paling nano – nano menurutku. Kami sering melempar makian, yah aku yang mulai
sih. Kalau aku susah, dia bersedia membantuku. Kalau dia susah, aku belum tentu
mau melakukannya. Sekarang sudah berubah, kok. Aku bersedia membantunya kalau
dia kesusahan, kok.
Kau ingin
tahu persepsi apa yang akan kuubah? Tentang orang itu. Aku takkan kembali
padanya. Aku akan mencari rumah baru. Tentang keinginanku, sepertinya aku
takkan memaksakan diri untuk menjadi penulis fiksi ataupun membuat nada lagu.
Aku mau mencoba memfokuskan diri di bidang kimia analis. Siapa tahu, aku bisa
menulis fiksi sampai menghasilkan minimal satu buku bestseller. Tentang
penyelesaian masalah, aku akan menjatahkan fokusku hanya pada maksimal 3
masalah kecil, selain itu aku akan menyimpannya untuk kuselesaikan besok. Untuk
tugas harian, aku akan menjadwalkannya sehingga aku takkan keteteran. Tentang keseharian, aku akan bangun jam 3
pagi untuk mandi dan tidur jam 10 malem untuk menyiapkan energi keesokan
harinya.
Aaah,
saatnya berbenah! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar