Sabtu, 17 Oktober 2015

Isa, let's move to our new blog

Kangen buka blog lagi, sepertinya aku akan pindah blog deh. Aku harus mengurus semuanya, Mengulang kembali dari awal, dan menatanya agar menjadi rumah yang nyaman buat semuanya. Aku akan pindah, hehehe. Suasana yang ku dapat membuatku harus mengubah persepsi lagi. Greenkost, dimana orang yang paling normal justru dibilang paling aneh. Kampus, dimana orang – orang berlomba paling pagi untuk dapat kursi depan. Laboratorium, dimana orang yang memasukinya akan pusing 7 keliling, baik karena isinya maupun laporannya. Sekret, dimana para lelaki akan nyaman untuk merokok sepuasnya. Rumah, dimana isinya telah berubah namun tetap dirindukan.

Teman – temanku punya dua sisi ekstrem, mereka terlalu dalam memasuki duniaku, atau hanya sekedar angin lalu. Memang di kehidupanku yang sebelumnya, tipikal tersebut ada. Hanya saja, aku bersyukur. Aku tak merasakan sakit yang sangat dalam meskipun keinginan untuk menjadi butiran debu tetap ada.

Untuk tipikal yang pertama, aku malah jadi lebih sayang sama mereka dibandingkan dengan pacarku sendiri. Terkadang, saking sayangnya, aku jadi terlalu sensitif kalau sedikit dikecewakan mereka.  Terkadang, aku tak tega untuk meninggalkan mereka. Efeknya, aku jadi susah sendiri, trus kesel deh. Tapi biarpun begitu, aku tetap saja membela mereka. Ckck. 

Untuk tipikal kedua, aku udah nggak peduli. Aku sudah pernah merasakannya. Memang aku bisa sampai menangis memikirkan mereka. Gimana nggak? mereka tak pernah mengecek apakah ada temannya yang tertinggal atau nggak. Salahku juga sih yang lambat dan cuek. Aku juga udah biasa ditinggal sendiri. Sudah mengetahui pahitnya dan sekarang aku bersyukur dengan kesendirian itu. Aku jadi nggak punya beban lagi.

Kampus juga sudah berbeda jauh dengan yang lama. Jika dulu aku bisa ahli tanpa mencatat dan sedikit belajar, sekarang aku tak bisa meelakukannya lagi. Minimal aku harus mempersiapkan 6 jam belajar sebelum ujian. Apalagi aku sudah tingkat dua, dimana praktek menjadi makanan sehari – hari. Oke sih, kalo cuma sekedar praktek, tapi kita arus tau prinsip dan cara kerja sebelum masuk pula. Belum lagi ujian praktek dimana kita harus mereview semuanya. Wah, kalo nggak fokus, tamatlah sudah.
Orang tuaku juga sudah sedikit berbeda, jika kupikir – pikir, mereka lebih gaul dari sebelumnya, yah meskipun bertambah tua dan lelah juga. Mereka lebih membebaskan diriku dalam segala hal. Seperti teman lah, istilahnya. Adikku? dia frenemy paling nano – nano menurutku. Kami sering melempar makian, yah aku yang mulai sih. Kalau aku susah, dia bersedia membantuku. Kalau dia susah, aku belum tentu mau melakukannya. Sekarang sudah berubah, kok. Aku bersedia membantunya kalau dia kesusahan, kok.

Kau ingin tahu persepsi apa yang akan kuubah? Tentang orang itu. Aku takkan kembali padanya. Aku akan mencari rumah baru. Tentang keinginanku, sepertinya aku takkan memaksakan diri untuk menjadi penulis fiksi ataupun membuat nada lagu. Aku mau mencoba memfokuskan diri di bidang kimia analis. Siapa tahu, aku bisa menulis fiksi sampai menghasilkan minimal satu buku bestseller. Tentang penyelesaian masalah, aku akan menjatahkan fokusku hanya pada maksimal 3 masalah kecil, selain itu aku akan menyimpannya untuk kuselesaikan besok. Untuk tugas harian, aku akan menjadwalkannya sehingga aku takkan keteteran.  Tentang keseharian, aku akan bangun jam 3 pagi untuk mandi dan tidur jam 10 malem untuk menyiapkan energi keesokan harinya.
Aaah, saatnya berbenah! J  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar